Kebahagiaan
Dalam sebuah training dengan peserta mahasiswa pernah ditanya tentang harapan dan mimpi dimasa depan. “Apa yang anda harapkan dimasa depan?” Variasi jawaban yang muncul; ingin menjadi guru, pengusaha, ingin menjadi pejabat pemerintahan, ingin memiliki perusahaan, dan masih banyak lagi. Ketika ditanya “mengapa anda ingin menggapai harapan tersebut?” maka jawaban yang sering muncul adalah; agar dapat membahagiakan keluarga, agar dapat membeli ini dan itu, agar dapat beramal lebih banyak, agar dapat membantu orang lain, dll. Maka pertanyaan saya lanjutkan “apa yang anda harapkan setelah mendapatkan itu semua?” kebanyakan mengatakan agar BAHAGIA. Maka kesimpulan saya, seberapa banyak seseorang ingin mengejar berbagai impian sebenarnya KEBAHAGIAAN adalah basic need manusia.
Walaupun masih banyak orang yang menyandarkan kebahagiaan dengan materi, jabatan, dan perhiasan dunia yang lain, akan tetapi materi dan jabatan ternyata hanya sebagai tool (alat) untuk memperoleh kebahagiaan yang sebenarnya, bahkan tanpa itu manusia dapat bahagia asal mengetahui formulanya. contohnya seorang pedagang kecil yang tidak cukup harta apalagi kedudukan akan tetapi merasa bahagia dengan kondisinya, bahkan lebih bahagia dari orang kaya. Mungkinkan? Sangat mungkin.
Lalu apa formula agar orang selalu bahagia?, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim dari Shuhaib, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
Aku kagum terhadap urusan orang yang beriman, karena seluruh urusannya merupakan kebaikan baginya. Jika ia mendapatkan kesenangan maka ia akan bersyukur. Maka syukur adalah kebaikan baginya. Jika ia ditimpa kesulitan maka ia akan bersabar. Maka sabar itu merupakan kebaikan baginya. Hal seperti ini tidak akan didapati pada seseorang kecuali pada orang yang beriman.
Formula BAHAGIA sebenarnya telah di ajarkan Rasulullah. Sabar dan Syukur seharusnya menjadikan seseorang bahagia. Dengan sabar, musibah apapun akan terasa ringan. Keyakinan akan datangnya kemudahan setelah kesulitan menjadikan manusia lebih dewasa dan tidak tergesa-gesa dalam menjalani hidup serta memahami musibah sebagai proses kehidupan. Maka itulah KEBAHAGIAAN. Manusia yang pandai bersyukur akan menyadari bahwa nikmat yang didapatkannya adalah karunia sekaligus ujian dari Allah, maka mensyukurinya dan tidak congkak menjadikan manusia lebih BAHAGIA.
Keduanya perlu keseimbangan, Sabar dan syukur perlu berjalan seiring menghiasi sifat manusia sehingga menjadi kepribadian yang utuh. Happiness is when you think, what you say, and what you do are in harmony. Kebahagiaan seharusnya meliputi bahagia pikiran, ucapan dan perbuatan yang mencerminkan keyakinan orang bahagia.
Sekali lagi BAHAGIA adalah hak semua orang, dan hak tidak dapat kita peroleh jika tidak diraih dengan keyakinan.
0 komentar:
Posting Komentar